Friday, January 5, 2018

Air Kotor dan Berwarna Coklat


“Kualitas air PDAM Bekasi yang buruk itu dirasakan warga sejak 3-4 hari belakangan. Di pagi hari, air kotor dan kecoklatan. Setelah agak siang justru mati sama sekali. Untuk daerah tertentu masih air masih mengalir tapi sangat kotor,” kata Ibu Ani, seorang warga Perum Harapan Baru, di rumahnya daerah Bekasi Barat,
Buruknya kualitas air PDAM Bekasi ini, lanjut dia, sudah dirasakan warga sejak awal pekan ini. Setiap pagi dan sore hari, air PDAM mengalir sangat kecil dan kotor. “Padahal, kita sedang butuh air untuk mandi mencuci dan kebutuhan rumah tangga lainnya,”
Bagaimana kami mau mengonsumsi, sementara airnya berwarna kecoklatan. Melihat saja sudah geli, apalagi meminum atau memasak kebutuhan dapur lainnya. “Kami tak berani, karena takut tercemar racun atau bibit penyakit lainnya,” sebut Yuni, seorang ibu muda lainnya.
Perihal kualitas air PDAM Kota Bekasi yang buruk itu pernah disampaikan Ny Irma, seorang konsumen, warga Harapan Baru. Dia bahkan sudah komplain ke kantor pelayanan PDAM Bekasi di daerah Harapan Baru.
“Mereka sudah tahu dan menerima komplain kami. Tapi, sampai sekarang belum ada realisasi perbaikannya. Sejak pagi, kami kesulitan mendapatkan air. Jangankan untuk kebutuhan makan dan minum, air PDAM Bekasi itu dipakai mencuci sayuran sebelum dimasak juga tak tega. Air itu kotor dan berwarna coklat,” sebut Irma.
Ibu rumah tangga itu menyampaikan komplain ke kantor pelayanan PDAM Bekasi di Harapan Baru bersama perwakilan konsumen di sekitar tempat tinggalanya. Mereka berharap manajemen PDAM Bekasi segera turun dan memperbaiki layanan air bersih kepada pelanggannya.
Baik Ani atau Irma sepakat, PDAM Bekasi sebagai salah satu unit pelayanan umum masyarakat harus konsisten dengan janji mereka untuk memperbaiki pelayanan. “Saat air PDAM Bekasi mati beberapa waktu silam, mereka berjanji akan memperbaiki pelayanan. Tapi, kini kondisi air PDAM Bekasi buruk dan sudah dikomplain warga, sayang belum ada respon seperti yang diharapkan,” sebut Ani.
PDAM Bekasi tambah Irma, berulang kami menaikkan tarif air yang dijualnya. Kalau warga telat membayar diputus sambungannya. “Tapi saat PDAN wanprestasi dan memberikan air dengan kualitas buruk, PDAM Bekasi diam. Protes yang disampaikan warga atau konsumen tidak juga direspon sebagaimana mestinya,

Dirty Water and Colored Chocolate



The PDAM Bekasi's poor water quality was felt over the last 3-4 days. In the morning, the water is dirty and brown. After a little afternoon it was dead at all. For certain areas still water is still flowing but very dirty, "said Mrs. Ani, a resident of Perum Harapan Baru, at his home in Bekasi Barat.

The poor quality of PDAM Bekasi water, he added, has been felt by residents since the beginning of this week. Every morning and evening, water PDAM flows very small and dirty. "In fact, we need some water for bathing and other housekeeping needs,"

How we want to eat, while the water is brownish. Just look it was amused, let alone drinking or cooking other kitchen needs. "We do not dare, for fear of polluting poison or other diseases," Yuni, another young mother.

About the PDAM's poor water quality Bekasi Municipality was once delivered by Ny Irma, a consumer, a New Hope citizen. He even complained to Bekasi PDAM's service office in Harapan Baru area.

"They already know and accept our complaints. However, until now there has been no realization of the repairs. Since morning, we have trouble getting water. For the sake of eating and drinking, PDAM Bekasi water is used to wash vegetables before cooking is also unfortunate. The water is dirty and brown, "said Irma.

The housewife delivered a complaint to PDAM Bekasi's service office in Harapan Baru with a representative of consumers around her residence. They hope PDAM Bekasi's management soon goes down and improves clean water services to its customers.

Whether Ani or Irma agrees, PDAM Bekasi as one of the public service units must be consistent with their promise to improve service. "When PDAM Bekasi water died some time ago, they promised to improve service. But, now PDAM Bekasi water condition is bad and has been complained citizen, unfortunately there is no response as expected, "said Ani.

Bekasi PDAM added Irma, we repeatedly raised the water tariff it sold. If the payers are late, they will be disconnected. "But when PDAN defaults and gives bad quality water, PDAM Bekasi is silent. The protests submitted by citizens or consumers are not responded properly,

Thursday, January 4, 2018

Do not commit suicide because the river is dirty




A 48-year-old man who tried to soften himself in an attempt to commit suicide in the river here overturned his wishes as the river water was too dirty.

The man, known only as Liu, told police, he suffered a huge loss in his business, causing him to commit suicide.

He plunged into the Yiwu River yesterday. Once in the river, he was annoyed with the decision because the river water was too dirty and rotten, before he tried to swim to the cliff.

However, it is not easy for him to do so because of the rush of the river, which is also compounded by heavy rain.

He managed to float himself when he was swept upstream. Luckily anyone saw it before calling the police.

He told the medical team: "I did not commit suicide because the river water was rotten and dirty. I will not try again to commit suicide.

Tak jadi bunuh diri kerana sungai kotor





Seorang lelaki berusia 48 tahun yang cuba melemaskan dirinya dalam usaha untuk membunuh diri di sungai di sini membatalkan hasratnya kerana air sungai itu terlalu kotor.
Lelaki itu yang hanya dikenali sebagai Liu memberitahu polis, dia mengalami kerugian besar dalam perniagaannya, menyebabkan dia mengambil keputusan membunuh diri.
Dia terjun ke Sungai Yiwu kelmarin. Sebaik berada dalam sungai itu, dia kesal dengan keputusannya kerana air sungai itu terlalu kotor dan busuk, sebelum dia cuba berenang ke tebing.
Bagaimanapun, bukan senang untuk dia berbuat demikian kerana arus deras sungai itu, diburukkan pula dengan hujan lebat.
Dia berjaya mengapungkan dirinya ketika dihanyutkan ke hulu sungai. Mujur ada orang melihatnya sebelum menelefon polis.
Dia memberitahu pasukan perubatan: “Saya tidak jadi bunuh diri kerana air sungai itu busuk dan kotor. Saya juga tidak akan cuba lagi untuk bunuh diri

Wednesday, January 3, 2018

kotor dan tercemar. Apa sudah jadi dengan Langkawi?



LANGKAWI: Pulau Langkawi, destinasi pelancongan bertaraf dunia yang diiktiraf sebagai 'taman geoforest' oleh Pertubuhan Pendidikan, Saintifik dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sejak 2007.





Walau bagaimanapun, pengiktirafan nampaknya tidak dapat dilihat dalam pemerhatian pengarang ketika di pulau legenda. iaitu frasa yang paling menggambarkan nasib yang dialami oleh Sungai Kilim, Langkawi, yang dipercayai menjadi mangsa pencemaran kerana kegagalan pengurusan sisa pepejal di pulau itu.



Walaupun begitu, hampir RM70 juta tumbuh-tumbuhan insinerator di pulau itu tidak berfungsi untuk masa yang lama, tetapi sisa dari seluruh pulau itu dipaksa masuk ke ruang terbuka bersebelahan dengan insinerator.



Jaraknya kurang dari 20 meter dari kawasan yang menempatkan lebih daripada 40 spesies bakau yang menjadi tumpuan bukan sahaja kepada pelancong tetapi juga untuk penyelidik dan pencinta alam dari seluruh dunia.

dirty and polluted. What's happening to Langkawi?


LANGKAWI: Langkawi Island, a world-class tourism destination recognized as a 'geoforest park' by the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) since 2007.

However, the recognition seems unlikely to be reflected in the author's observation when on the island of the legend. that is the phrase that best describes the fate experienced by the Kilim River, Langkawi, which is believed to be a victim of pollution due to the failure of solid waste management on the island.

In spite of this, almost RM70 million worth of incinerator plants on the island did not work for a long time, but the waste from the rest of the island was forced into the open space next to the incinerators.

The distance is less than 20 meters from the area that houses more than 40 mangrove species that have become a focus not only on tourists but also for researchers and nature lovers from around the world.


Tuesday, January 2, 2018

Konsumsi Air Kotor, Warga Cipanas Banyak Yang Diare


Jumlah penderita penyakit diare saat ini di RSUD Cimacan Cipanas menduduki ranking pertama di Cianjur Utara. Musim kemarau mengakibatkan warga banyak mengkonsumsi air kotor sehingga terjangkit bakteri hingga terserang penyakit tersebut.
Menurut Kasubbag TU RSUD Cimacan, Hendrawan,  kebutuhan akan air bersih menjadi kendala yang dihadapi warga di kala musim kemarau ini. Tak ayal, pemanfaatan air kotor untuk dikonsumsi maupun keperluan sehari-hari seperti memasak atau mandi berpotensi meninggalkan bakteri. Hal tersebut memicu terjadinya wabah penyakit diare yang menjangkiti warga.
"Kalau disini penyakit diare merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh warga apalagi ini musim kemarau. Mengingat banyak warga yang mengkonsumsi air kotor akibat ketersedian air bersih untuk kebutuhan warga,” katanya, Selasa (8/9).
Selain itupun, kata Hendrawan, lingkungan yang jorok  ikut mempengaruhi warga terserang penyakit warga.  Ia mengibaratkan dengan menggunakan air kotor  untuk mandi termasuk cuci tangan bisa menjadi salah satu penyebab penyakit diare.
"Lingkungan yang tidak sehat serta jorok bisa jadi salah satu penyebab diare, termasuk penggunaan air kotor untuk mandi. Selain bisa menyebabkan gatal juga bisa jadi penyebab diare, misalnya tangan yang dibasuh oleh air kotor kemudian langsung digunakan untuk makan," imbuhnya.
Terpisah, Nunung Nuraeni (40) warga Desa Ciherang Kecamatan Pacet, tak menampik jika selama ini dirinya menggunakan air kotor. Air tersebut dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, baik memasak maupun mandi.
" Baru sekarang sekarang sih anak saya menderita diare,  saya perhatikan anak saya agak jorok. Kalau mau makan tak pernah mau cuci tangan karena emang airnya juga udah mulai tidak ada,