Jumlah penderita penyakit diare saat ini di RSUD Cimacan Cipanas menduduki ranking pertama di Cianjur Utara. Musim kemarau mengakibatkan warga banyak mengkonsumsi air kotor sehingga terjangkit bakteri hingga terserang penyakit tersebut.
Menurut Kasubbag TU RSUD Cimacan, Hendrawan, kebutuhan akan air bersih menjadi kendala yang dihadapi warga di kala musim kemarau ini. Tak ayal, pemanfaatan air kotor untuk dikonsumsi maupun keperluan sehari-hari seperti memasak atau mandi berpotensi meninggalkan bakteri. Hal tersebut memicu terjadinya wabah penyakit diare yang menjangkiti warga.
"Kalau disini penyakit diare merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh warga apalagi ini musim kemarau. Mengingat banyak warga yang mengkonsumsi air kotor akibat ketersedian air bersih untuk kebutuhan warga,” katanya, Selasa (8/9).
Selain itupun, kata Hendrawan, lingkungan yang jorok ikut mempengaruhi warga terserang penyakit warga. Ia mengibaratkan dengan menggunakan air kotor untuk mandi termasuk cuci tangan bisa menjadi salah satu penyebab penyakit diare.
"Lingkungan yang tidak sehat serta jorok bisa jadi salah satu penyebab diare, termasuk penggunaan air kotor untuk mandi. Selain bisa menyebabkan gatal juga bisa jadi penyebab diare, misalnya tangan yang dibasuh oleh air kotor kemudian langsung digunakan untuk makan," imbuhnya.
Terpisah, Nunung Nuraeni (40) warga Desa Ciherang Kecamatan Pacet, tak menampik jika selama ini dirinya menggunakan air kotor. Air tersebut dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, baik memasak maupun mandi.
" Baru sekarang sekarang sih anak saya menderita diare, saya perhatikan anak saya agak jorok. Kalau mau makan tak pernah mau cuci tangan karena emang airnya juga udah mulai tidak ada,
Menurut Kasubbag TU RSUD Cimacan, Hendrawan, kebutuhan akan air bersih menjadi kendala yang dihadapi warga di kala musim kemarau ini. Tak ayal, pemanfaatan air kotor untuk dikonsumsi maupun keperluan sehari-hari seperti memasak atau mandi berpotensi meninggalkan bakteri. Hal tersebut memicu terjadinya wabah penyakit diare yang menjangkiti warga.
"Kalau disini penyakit diare merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh warga apalagi ini musim kemarau. Mengingat banyak warga yang mengkonsumsi air kotor akibat ketersedian air bersih untuk kebutuhan warga,” katanya, Selasa (8/9).
Selain itupun, kata Hendrawan, lingkungan yang jorok ikut mempengaruhi warga terserang penyakit warga. Ia mengibaratkan dengan menggunakan air kotor untuk mandi termasuk cuci tangan bisa menjadi salah satu penyebab penyakit diare.
"Lingkungan yang tidak sehat serta jorok bisa jadi salah satu penyebab diare, termasuk penggunaan air kotor untuk mandi. Selain bisa menyebabkan gatal juga bisa jadi penyebab diare, misalnya tangan yang dibasuh oleh air kotor kemudian langsung digunakan untuk makan," imbuhnya.
Terpisah, Nunung Nuraeni (40) warga Desa Ciherang Kecamatan Pacet, tak menampik jika selama ini dirinya menggunakan air kotor. Air tersebut dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, baik memasak maupun mandi.
" Baru sekarang sekarang sih anak saya menderita diare, saya perhatikan anak saya agak jorok. Kalau mau makan tak pernah mau cuci tangan karena emang airnya juga udah mulai tidak ada,
No comments:
Post a Comment