Monday, February 26, 2018

Perlukah anda memasangnya?


Perlukah anda memasangnya?
Kalau jawapannya “TIDAK”, anda sebenarnya tidak peka dengan keadaan sekeliling anda dan mengambil keputusan dengan anggapan kerana produk penapis air ini mahal dan anda tidak mampu membelinya. Senang cerita anda membahayakan diri anda sendiri!
Sebenarnya MAHAL atau MURAHnya produk itu bergantung kepada NILAI TAMBAH (Value Added) yang ada pada sesuatu produk itu yang ditawarkan oleh syarikat yang mengeluarkan produk tersebut. Walaupun produk yang sama tetapi KELEBIHAN itu tidak ada pada produk pesaing yang akan kami terangkan dibawah.
Air yang anda beli dari mesin layan diri mungkin tidak sebersih yang anda fikirkan. Sebanyak 29 sampel air telah diambil dari mesin tersebut di seluruh Lembah Klang dan hampir semuanya telah dicemari. Terdapat beberapa jenis bakteria berbahaya seperti E. coli, Koliform dan bakteria bertoksin Clostridium perfringens – jenis bakteria yang sama terdapat di dalam air kumbahan yang tidak dirawat.
The Star menjalankan beberapa ujian bersama dengan Forum Air Malaysia, sebuah organisasi yang ditubuhkan untuk membantu Suruhanjaya Perkhidmatan Air Negara. Forum Air Malaysia membuat ujian terhadap 14 sampel pada April manakala The Star menjalankan ujian terhadap 15 sampel. Sampel-sampel air diambil dari mesin layan diri di Subang Jaya, Cheras, Klang dan Kuala Lumpur.
“Daripada ujian ke atas 14 sampel air, enam daripadanya didapati mempunyai sama ada Koliform atau E. coli dan tidak mengandungi klorin atau klorida bebas,” katanya. “Klorin bebas mesti ada, kerana ia adalah pembasmi kuman,”
Kata Pek. “Terdapat piawaian untuk menentukan berapa banyak klorin bebas diperlukan untuk digunakan dalam air terawat, tetapi kerana ia tidak dapat dikesan di dalam semua sampel ini, ia menunjukkan bahawa jumlah yang tidak mencukupi telah digunakan.”
Dalam ujian yang dijalankan oleh The Star dengan makmal bertauliah, semua 15 sampel didapati positif Koliform dan Clostridium perfringens.
Mesin menjual air banyak terdapat di bangunan pejabat, kediaman dan universiti atau kolej.
Bagi mereka yang gemar membeli air melalui Vending Mesin ini, berfikirlah 2 kali kerana:
ia bukan saja membahayakan kesihatan anda malah boleh mendatangkan kemudaratan dalam masa jangka panjang
ia tidak praktikal dalam masa jangka panjang kerana adalah lebih murah membeli 1 sistem penapis air
banyak membuang masa anda untuk pergi & balik ke vending mesin tersebut
terpaksa menunggu giliran
bayangkan kalau anda membawa lebih daripada 1 botol air besar & anda tinggal di rumah pangsa pulak… bukankah lebih selamat & selesa jika anda mempunyai 1 sistem penapis air yang sudah sedia ada dirumah anda !!

Saturday, February 24, 2018

Anak-anak bermain air kotor



Anak-anak bermain di selokan di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Selokan berisi air kotor yang menjadi tempat bermain ini dapat menjadi sarang penyakit yang membahayakan kesehatan anak-anak.

Saturday, February 17, 2018

Tanjungbalai Dikeluhkan

Keluarga pasien mengeluhkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungbalai. Pelayanan terkesan dibeda-bedakan terhadap pasien yang berobat, Minggu (19/3).
Yuslin Hasibuan meng­ungkap­kan, saat mertuanya dirawat inap di RSUD Tanjungbalai dan ingin mengambil ruangan di VIP Utama, perawat mengatakan tidak ada ruangan kosong. Walaupun saat itu ada ruangan yang kosong namun sudah dipesan oleh seseorang.
"Itu (ruangan kosong-red) sudah ada yang pesan," katanya meniru­kan perkataan seorang oknum staf di RSUD Tanjungbalai.
Pihak keluarga akhirnya menga­lah walaupun tahu perbuatan se­orang oknum staf di RSUD Tan­jung­balai itu sangat salah karena itu adalah rumah sakit yang dibiayai negara dari pajak rakyat. Pelayanan di rumah sakit harus maksimal untuk masyarakat yang membutuh­kan bukan seperti kamar hotel yang bisa dipesan kapan kita mau, kata­nya.
Mertua Yuslin akhirnya ditem­patkan di ruangan VIP. Namun dia menyayangkan, namanya ruangan VIP tetapi fasilitas pendingin udara (air conditioner/AC) di ruangan VIP itu rusak. Akibatnya, pasien dan ke­luarganya mengeluh kepanasan dan terpaksa menjemput kipas angin dari rumah keluarga pasien. "Anehnya, meski pendingin udara menyala, tapi tak terasa adanya udara dingin," jelasnya.
Selain AC-nya rusak, ruangan itu juga sudah satu harian tidak menda­patkan air bersih. Air merupakan sumber kehidupan, bagaimana mungkin pasien yang sakit bisa sehat. Orang sehat saja bisa sakit karena tidak ada air," katanya.
Yuslin merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit dan berharap kepada Direktur RSUD Tanjung­balai melakukan evaluasi kinerja ang­gotanya. Jika tidak bisa meng­evaluasi, maka diharapkan DPRD maupun Walikota yang meng­evaluasinya.
Sementara, Ahmad Junaidi, Pe­merhati Kota Tanjungbalai menga­takan, pelayanan rumah sakit kepa­da masyarakat memang harus diper­baiki agar ke depan tidak lagi terjadi hal-hal serupa seperti yang dialami mertua Yuslin maupun masyarakat lainnya yang merasakan pelayanan RSUD Tanjungbalai.
Ia juga mengatakan saat ini pemerintah sedang menuju pela­yanan yang lebih baik. Pemerintah termasuk rumah sakit daerah yang diberikan fasilitas oleh negara harus memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat tanpa pandang bulu.
"Saya menyarankan agar pelaya­nan di RSUD Tanjungbalai segera di­evaluasi baik secara internal, direk­si maupun oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai," ungkapnya.
Salah seorang oknum staf di RSUD Tanjungbalai yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, sudah banyak keluarga pasien yang mengeluhkan tentang keberadaan AC yang tidak terasa dingin lagi dan air biasanya hidup hanya pada ma­lam hari saja. "AC nya sudah lama ti­dak terasa dingin lagi, kalau air bia­sanya hidup pada malam hari saja.

Monday, February 12, 2018

Bekasi water



The PDAM Bekasi's poor water quality was felt over the last 3-4 days. In the morning, the water is dirty and brown. After a little afternoon it was dead at all. For certain areas still water is still flowing but very dirty, "said Mrs. Ani, a resident of Perum Harapan Baru, at his home in Bekasi Barat.

The poor quality of PDAM Bekasi water, he added, has been felt by residents since the beginning of this week. Every morning and evening, water PDAM flows very small and dirty. "In fact, we need some water for bathing and other housekeeping needs,"

How we want to eat, while the water is brownish. Just look it was amused, let alone drinking or cooking other kitchen needs. "We do not dare, for fear of polluting poison or other diseases," Yuni, another young mother.

About the PDAM's poor water quality Bekasi Municipality was once delivered by Ny Irma, a consumer, a New Hope citizen. He even complained to Bekasi PDAM's service office in Harapan Baru area.

"They already know and accept our complaints. However, until now there has been no realization of the repairs. Since morning, we have trouble getting water. For the sake of eating and drinking, PDAM Bekasi water is used to wash vegetables before cooking is also unfortunate. The water is dirty and brown, "said Irma.

The housewife delivered a complaint to PDAM Bekasi's service office in Harapan Baru with a representative of consumers around her residence. They hope PDAM Bekasi's management soon goes down and improves clean water services to its customers.

Whether Ani or Irma agrees, PDAM Bekasi as one of the public service units must be consistent with their promise to improve service. "When PDAM Bekasi water died some time ago, they promised to improve service. But, now PDAM Bekasi water condition is bad and has been complained citizen, unfortunately there is no response as expected, "said Ani.

Bekasi PDAM added Irma, we repeatedly raised the water tariff it sold. If the payers are late, they will be disconnected. "But when PDAN defaults and gives bad quality water, PDAM Bekasi is silent. The protests submitted by citizens or consumers are not responded properly,

Saturday, February 10, 2018

The United Nations Environment Program (UNEP) said more than 300 million people in Asia, Africa and Latin America are at risk of disease due to increased water pollution in rivers and lakes.

The United Nations Environment Program (UNEP) said more than 300 million people in Asia, Africa and Latin America are at risk of disease due to increased water pollution in rivers and lakes.

According to the UNEP report, between 1990 and 2010 there was an increase in pollution of the river that caused the development of the virus to bacteria. Population growth, agricultural expansion, and the increased amount of waste disposed to the river and are the main factors in increasing water pollution.

 "Water quality issues on a global scale and the number of people affected by poor water quality are far worse than we think," UNEP author Dietrich Borchardt told Thomson Reuters Foundation.

In the report it is also revealed, the Asian region has the largest pollution of the river, which is about 50 percent of the river has been polluted. Meanwhile, river pollution in Latin America is 10 percent and 25 percent in Africa.

UNEP data shows that at least 3.5 million people die each year due to cholera, typhoid, polio, and diarrhea due to bacterial infections of dirty water. UNEP estimates, currently there are 164 million people in Africa, 134 million in Asia and 25 million in Latin America who are at risk of illness due to poor water or sanitation.

According to UNEP, river pollution is a serious problem that can not be realized to be deadly. UNEP recommends good waste treatment. In addition, clean streams should be completely protected from pollution.

Friday, February 2, 2018

Water is a basic necessity for all life.

Water is a basic necessity for all life. Every day humans, animals and plants use water as a source of drinking. Water is consumed directly by humans and animals. Plants absorb water to make food. Water covers 70% of the total area of the earth. However, the amount of fresh water is small. Most water can only be found in the sea and the vast ocean stretches.
Humans need water for life. Water is used for drinking, cooking, washing and cleaning. Without human water can live only 7 days according to the average temperature in Malaysia Water that reaches our home has gone through the following 3 main stages;
1 - water treatment at treatment plant
2 - storage in storage tank
3 - drainage through piping system