Yuslin Hasibuan mengungkapkan, saat mertuanya dirawat inap di RSUD Tanjungbalai dan ingin mengambil ruangan di VIP Utama, perawat mengatakan tidak ada ruangan kosong. Walaupun saat itu ada ruangan yang kosong namun sudah dipesan oleh seseorang.
"Itu (ruangan kosong-red) sudah ada yang pesan," katanya menirukan perkataan seorang oknum staf di RSUD Tanjungbalai.
Pihak keluarga akhirnya mengalah walaupun tahu perbuatan seorang oknum staf di RSUD Tanjungbalai itu sangat salah karena itu adalah rumah sakit yang dibiayai negara dari pajak rakyat. Pelayanan di rumah sakit harus maksimal untuk masyarakat yang membutuhkan bukan seperti kamar hotel yang bisa dipesan kapan kita mau, katanya.
Mertua Yuslin akhirnya ditempatkan di ruangan VIP. Namun dia menyayangkan, namanya ruangan VIP tetapi fasilitas pendingin udara (air conditioner/AC) di ruangan VIP itu rusak. Akibatnya, pasien dan keluarganya mengeluh kepanasan dan terpaksa menjemput kipas angin dari rumah keluarga pasien. "Anehnya, meski pendingin udara menyala, tapi tak terasa adanya udara dingin," jelasnya.
Selain AC-nya rusak, ruangan itu juga sudah satu harian tidak mendapatkan air bersih. Air merupakan sumber kehidupan, bagaimana mungkin pasien yang sakit bisa sehat. Orang sehat saja bisa sakit karena tidak ada air," katanya.
Yuslin merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit dan berharap kepada Direktur RSUD Tanjungbalai melakukan evaluasi kinerja anggotanya. Jika tidak bisa mengevaluasi, maka diharapkan DPRD maupun Walikota yang mengevaluasinya.
Sementara, Ahmad Junaidi, Pemerhati Kota Tanjungbalai mengatakan, pelayanan rumah sakit kepada masyarakat memang harus diperbaiki agar ke depan tidak lagi terjadi hal-hal serupa seperti yang dialami mertua Yuslin maupun masyarakat lainnya yang merasakan pelayanan RSUD Tanjungbalai.
Ia juga mengatakan saat ini pemerintah sedang menuju pelayanan yang lebih baik. Pemerintah termasuk rumah sakit daerah yang diberikan fasilitas oleh negara harus memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat tanpa pandang bulu.
"Saya menyarankan agar pelayanan di RSUD Tanjungbalai segera dievaluasi baik secara internal, direksi maupun oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai," ungkapnya.
Salah seorang oknum staf di RSUD Tanjungbalai yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, sudah banyak keluarga pasien yang mengeluhkan tentang keberadaan AC yang tidak terasa dingin lagi dan air biasanya hidup hanya pada malam hari saja. "AC nya sudah lama tidak terasa dingin lagi, kalau air biasanya hidup pada malam hari saja.
No comments:
Post a Comment