Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau yaitu saat air sumur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak, kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai.

“Lebih dari 4.000 orang meninggal setiap hari akibat penyakit yang bersumber dari pencemaran air,” kata Dr James Bertram, koordinator WHO untuk Program Air, Sanitasi dan Kesehatan.
Jumlah korban tewas itu tidak hanya di negara-negara sedang berkembang, tapi juga di negara-negara maju. “Hal itu merupakan problem yang menyebar di semua negara, baik di negara yang sedang berkembang maupun di negara maju sekalipun,” lapor surat kabar Straits Times mengutip Bertram.
Semua pemerintah harus mengantisipasi kekurangan air jangka panjang akibat meningkatnya permintaan dan perubahan iklim, katanya. Bank Pembangunan Asia memperkirakan, 700 orang di kawasan ini sulit menjangkau air minum yang aman bagi kesehatan. Sekitar dua miliar orang tak dapat mengakses fasilitas sanitasi dasar.

Semua pemerintah perlu mengadakan teknologi baru, mencakupsistem desalinasi dan penyaringan khusus, kata Bertram, dan menginvestasikan dana besar dalam membangun dan mengelola infrastruktur air.
Terdapat beberapa kemajuan, yaitu untuk pertama kali tahun lalu lebih dari 50 persen dari enam miliar penduduk dunia telah memperoleh pasokan air lewat pipa, katanya. “Meski demikian, umumnya air ini tidak layak dan tidak aman bagi kesehatan,” kata Bertram lagi.
Cara Penanggulangan Air Kotor
Air kotor antara lain dapat ditanggulangi dengan system desalinasi dan penyaringan khusus. Penyaring air lebih mengandung arti alat atau perangkat yang diisi media pasir silica, karbon aktif atau yang lainnya yang digunakan untuk menjalankan proses menjernihkan air dari berbagai partikel dan lumpur. Penjernih air, lebih mengandung arti suatu bahan/cairan/bubuk tertentu yang digunakan untuk memisahkan air dari partikel dan lumpur dan/atau juga untuk membunuh bakteri dan virus. Teknologi penyaringan air dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan penyempurnaan. (Sumber : Kompas dan sumber lain).
No comments:
Post a Comment